Pages

Rabu, 02 Maret 2016

Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar Hotspot Mikrotik

Nah, sekarang kita akan membahas Tutorial Mikrotik Indonesia dengan mencoba membuat dan seting mikrotik sebagai Hotspot. Namun sebelumnya anda perlu tau apa saja kelebihan Hotspot dengan menggunakan Mikrotik. Dengan menggunakan Mikrotik sebagai Hotspot, anda dapat mengkonfigurasi jaringan wireless yang hanya bisa digunakan dengan username dan password tertentu. Anda juga dapat melakukan manajemen terhadap user-user tersebut. Misalnya, mengatur durasi total penggunaan hotspot per user, membatasi berapa besar data yang dapat di download tiap user, mengatur konten apa saja yang boleh diakses user, dll.
Oke, udah tau kan apa saja kelebihan dan fitur-fitur hotspot mikrotik. Sekarang lanjut Balajar Mikrotik langsung ke praktek nya. Kita mulai dengan konfigurasi dasar hotspot nya dulu ya.

1. Tentukan interface yang akan dibuatkan hotspot. Karena kita akan membuat hotspot via wifi maka pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan wlan1. Aktifkan wlan1 dan gunakan mode AP Bridge, isikan SSID dengan nama hotspot anda.



2. Beri IP address interface wlan1, misalnya 192.168.100.1/24
[admin@MikroTik] > ip address add address= 192.168.100.1/24 interface=wlan1

Atau bisa melalui winbox, masuk ke menu IP --> Address


3. Sekarang kita mulai membuat Hotspot untuk wlan1. Untuk lebih mudah nya kita menggunakan wizard Hotspot Setup. Masuk ke menu IP --> Hotspot --> Hotspot Setup

4. Pilih Hotspot Interface : wlan1 --> klik Next

5. Selanjutnya mengisikan IP address dari wlan1 dan centang Masquerade Network. klik Next

6. Menentukan range IP address yang akan diberikan ke user (DHCP Server), misal : 192.168.100.10-192.168.100.254. Jadi user akan diberikan IP secara otomatis oleh DHCP Server antara range IP tersebut.
7. Memilih SSL certificate. Pilih none saja, klik Next.
8. IP Address untuk SMTP Server kosongkan saja. Klik Next.
9. Memasukkan alamat DNS Server. Isikan saja dengan DNS Server nya Google : 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. Klik Next.
10. Memasukkan nama DNS untuk local hotspot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan alamat IP dari wlan1 sebagai url halaman login. Jika tidak diisi maka url halaman login akan mengguakan IP address dari wlan1. Kosongkan saja, klik next.


11. Hotspot sudah berhasil dibuat. Silakan anda coba koneksikan laptop anda ke wifi hotspot anda.



12. Buka browser dan akses web sembarang, misalnya mikrotikindo.blogspot.com maka anda akan dialihkan ke halaman login hotspot mikrotik.
13. Silakan coba login dengan username : admin dan password : kosong. 
14. Jika berhasil login berarti Hotspot sudah beres.
15. Untuk mengedit dan menambahkan user silakan masuk ke menu IP --> Hotspot --> klik tab Users

Oke cukup sekian dulu tutorial tentang Cara Membuat Hotspot di Mikrotik : Seting dasar Hotspot Mikrotik. Untuk pembahasan fitur hotspot mikrotik lainnya seperti penjelasan menu tab Hotspot dan user manager menggunakan RADIUS Server akan dibahas pada artikel selanjutnya. Selamat Belajar Mikrotik, Good luck :)

TENTANG ROUTER

GambarPENGERTIAN ROUTER
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
1.Fungsi
Fungsi Router
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
2.   Jenis-jenis router
Jenis – Jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
1.   Routing Static
Routing Static adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara manual. Routing static bersifat statik, tidak berubah-rubah dan diset oleh user/pengguna.
Pada Routing statik
  • Router tidak berbagi informasi routing.
  • Jumlah gateway terbatas.
  • Routing tabel dibuat manual.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian
  • Jaringan yang mengkonfigurasi router.
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
  • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
Seorang administrator harus mengunakan perintah ip.route scara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.
Keuntungan routing statis :
  • Beban kerja router terbilang ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
  • Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
  • Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
Kerugian routing statis :
  • Harus tau semua alamat IP network yang akan di kenalkan atau dituju beserta next hoopnya (jalur yang akan dilewati).
2.   Routing Dynamic
    Routing Dynamic adalah routing yang memanfaatkan suatu algoritma sehingga perangkat router dapat menentukan jalur routingnya secara otomatis, dengan cara menjelajah jaringan tersebut dan bertukar informari routing antar router.
Pada Routing dinamik
  • Router berbagi informasi routing secara otomatis
  • Jumlah gateway sangat banyak.
  • Routing tabeel dibuat secara dinamik.
  • Membutuhkan protokl routing seperti RIP atau OSPF
Keuntungan routing dinamis :
  • hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis :
  • beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
  • kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.


3. Router versus Bridge
BRIDGE
Bridge adalah peralatan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama. Contoh, jaringan yang menggunakan kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.
Karakteristik BRIDGE :
– Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
– Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
– Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
– Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
– Dapat merawat address table.
JENIS BRIDGE :
– Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
– Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
– Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet
Karakteristik lain dari Router adalah sbb :
  1. Dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan
  2. Dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
  3. Dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
  4. Dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.
  5. Dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
Semoga bermanfaat ya :)
Guestbook

Ilmu komputer © 2008 Template by:
SkinCorner